Ngapain jalan kaki keluar masuk hutan?
Aktivitas yang melelahkan badan saja. Itu pandangan umum dari beberapa orang yang belum pernah merasakan kenikmatan dari sebuah trip mendaki. Selepas perayaan Lebaran 2021 saya mencoba kekuatan dan stamina tubuh dengan mendaki gunung Kawi via Precet. Target puncak Watu Tulis dengan ketinggian 2.603 Mdpl pada 15 Mei 2021.
Kabut di ketinggian 2000 mdpl |
Awal Perjalanan |
Agroindustri |
Ladang |
Kubis dan Bekas Pohon |
Cetak Lahan Baru |
Papan Koorporasi |
Selapas perkebuna rute mulai berkelok dan tanjakan mulai terhampar di sekitaran hutan pinus. Aroma alam yang sangat memanjakan. Rontokan daun pinus seperti karpet coklat yang terhampar khusus untuk jejak kaki para pendaki.
Patuhi Rambu |
Kopi di bawah Pinus |
Industrialisasi di lereng |
Pinus |
Kanopi Alam |
Ulat Gunung |
Bunga Biru |
Menuju Rimba |
Hutan rimba seakan menyapa selepas pepohonan pinus. Ada sebuah gubuk yang digunakan sebagai tempat tinggal semi permanen untuk aktivitas para peladang setempat. Pohon mulai bervariasi seiring nafas yang mulai kembang kempis. Setelah lama tidak melakukan kegiatan pendakian. Tapi semua demi tekad untuk sampai puncak sebagai jawaban akan petualangan yang telah memanggil. Dengan kamera Brica setting hitam putih saya pakai sebagai media mengabadikan momen dengan menggunakan ISO 100.
Jamur Kayu |
Papan Kayu |
Syahdu |
Medan Penuh Tantangan |
Rute Pohon Tumbang |
Santuy |
Menuju Puncak |
Tulisan di Puncak |
Akhirnya menjelang malam, kaki di umur kepala tiga ini sudah menginjakkan kaki pertama kali di puncak Watu Tulis. Olahraga dan alam menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam mendaki gunung. Rasa syukur masih diberi dan harus senantiasa menjaga kesehatan. Bawa turun sampahmu dan salam lestari.
Comments
Post a Comment